Senin, 14 Januari 2013

Life is just like a journey...

Pernah suatu ketika aku dicurhatin panjang lebar sama temenku tentang betapa berlikunya kisah cintanya #uhhuukk

Dan seketika itu juga my little tinny brain berputar. Kebiasaan seorang introvert muncul, berimajinasi, merenung, dan beranalogi :

Life is just like a journey...

Yap, bener banget yah kalau hidup itu kaya perjalanan dengan kendaraan kita masing-masing. Jauh dekat perjalanan itu, kita yang tentukan. Dan, jauh dekatnya perjalanan itu tergantung tujuan yang kita mau capai.

Dan untuk mencapai tujuan akhir itu, kita harus melewati tujuan-tujuan kecil kita. Kadang kita sendiri yang tentukan tujuan kecil itu. Kadang, mau nggak mau kita harus melewatinya. Nggak masalah, yg penting jangan lupa tujuan akhir kita.

Dan semua keputusan hidup itu seperti saat kita berada di persimpangan jalan. Harus pilih salah satu untuk tetap melaju.



Dan ada saatnya kita melaluinya dalam kegelapan, cuma mengandalkan lampu kendaraan yang mungkin hanya bisa menerangi 10 meter jalan di depan. Hanya dengan terus maju saja lah kita bisa menerangi sepanjang jalan itu.




Dan pintar-pintar lah memilih kendaraan yang kita naiki karena itu merupakan salah satu faktor penentu cepat tidaknya kita sampai, nyaman tidaknya perjalanan kita, serta aman tidaknya diri kita selama perjalanan.

Ada kalanya kita harus melewati jalan mendaki. Kadang bisa melewati puncaknya dan meneruskan perjalanan. Namun, ada kalanya setelah berkali-kali mencoba mendaki, kita harus berhenti. Dan memutuskan lewat jalan memutar yang labih jauh atau lebih lama. Nggak papa, yang penting jangan hilang arah. Selalu ada jalan alternatif kok.

Ada kalanya, kita butuh teman dalam perjalanan hidup kita. Teman kamu boleh ada yang naik turun. Tapi pastikan pada titik tertentu, kamu mendapatkan teman yang bisa menemanimu terus sepanjang sisa perjalananmu :)
Ada kalanya kita harus melihat kaca spion. Untuk sekedar melongok, apa yang sudah kita lalui. Namun jangan keseringan menengok ke spion atau ke belakang. Nanti nubruk. Keep move on guys!

Sesekali kita harus berhenti, beristirahat. Sekedar melepas lelah di satu titik pemberhentian. Menikmati pemandangan yang indah di tepi jalan. Namun jangan kelamaan berhenti dan akhirnya lengah, lupa dengan tujuan akhir kita.

Sesekali, kita boleh saja sedikit melenceng dari jalur yang sudah kita tentukan. Apa lagi kalau jenuh, jalurnya lurus-lurus aja. Belok dikit, keluar dari jalur aspal. Untuk sekedar melihat apa sih yang ada di sana. Seperti apa sih perspektif dari lingkungan yang lain. Namun ingat untuk kembali lagi ke jalur yang mengarah tujuan akhir kita.

Sesekali kita ganti kendaraan juga boleh kok, untuk tau yang mana yang benar-benar cocok dg kita, tapi jangan keseringan. Ntar kendaraannya malah nggak ada yang mau dinaikin sama kita. Semua kendaraan ada plus minusnya, yang penting, kita perlu cek rutin dan di maintain kendaraannya.

Dan yang paling penting adalah selalu pastikan kamu punya panduan jalan. Entah itu peta, papan petunjuk, lampu penerangan, dll.

Dan itulah fungsi dari orang-orang disekitar kamu. Buku-buku di rak bukumu. Koneksi internet dari modem mu. Sahabat-sahabat terbaik kamu. Dan orang tua yang sayang sama kamu. Jangan sampai salah milih pemandu jalanmu yah. Jangan menyerah sebelum kamu mencapai tujuan akhir kamu. Even though you must die trying.

Have a nice journey of life :)


Inspired @ Batam-Singapore, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar