Sekitar dua minggu sebelumnya, saat menembus hujan lebat dengan motor menuju sebuah villa di gunung bunder ajakan si Septian langsung aku iya-kan dengan cepat, (dengan catatan aku harus cuti dan bla, bla, bla). Yup, ajakan untuk naik gunung lagi tanggal 24 25 Desember..
Saat itu, lagi rame-ramenya mau tayang pilm 5 cm. Trillernya bikin mupeng. Mupeng buat nonton, sekaligus mupeng buat ndaki. Seenggaknya baru 2 kali aku mendaki gunung. Dua-duanya bisa dikatakan "mendaki gungung-gunungan". Pertama adalah pas mahasiswa tingkat 1. Kita mendaki gunung (bukit) kapur di Ciampea. Kedua adalah mendaki Gunung Kelud. Itu pun, sebenarnya ditempuh dengan naik motor (karena jalannya udah beraspal bagus) dan tinggal naik tangga untuk ke puncaknya. Yang bener-bener bisa dikatakan mendaki adalah saat aku naik ke curug Cilember. Itu pun mendaki curug, bukan gunung. Definitely aku belum pernah mendaki.
Seminggu sebelum mendaki, aku sempet2in nonton dadakan pilm 5 cm dulu bareng Rhea & Puspa di Ekalos. Daaan, makin mupeng & semangat buat mendaki.
5 cm : Adegan Tanjakan Cinta :p
Oh ya, total pesertanya 9 orang : Aku, septian, ridho, tresna, nizam, fauziah, isti, istiq, dan fitria
D - Day : weird departure
Mulai dari sms aneh dari Septian. Katanya supir angkotnya ngambek gara2 nunggu cewe2nya blm pada dateng
Jadinya kita telat berangkat, sekitar se-jam-an. Jam 12 dari kosanku
Terus nyasar lewat tol Jagorawi, ke Gunung Putri Cikeas, bukan gunung putri cianjur (puter baliiiikkkkk!!!)
Mau nyampe gunung putri, angkotnya gak kuat nanjak beberapa kali. Yang cowo2 bantu dorong beberapa senti :O
Jam 2. Akhirnya nyampe juga. Kita mampir dulu di Mesjid. Tidur sambil nunggu subuh. Banyak juga (calon) pendaki yang tidur di teras masjid.
Habis subuh, kita maem dulu. Sambil ngobrol2 gak jelas. Ketawa ketiwi buat ngangetin diri
Jam 5an berangkat lagi. Tak lupa poto2 dulu. Jalan nanjak setengah jam dan kita nyampe di Sekret GPO (Gede Pangrango Operation), laporan dulu.
Laporan yang bodoh, karena seolah kita menyerahkan diri dan bilang "Mas, lapor. Ridho gak boleh naik, gak terdaftar. Sekian."
Dan justru.. yang paling keliatan sedih adalah si Isti. Soalnya dia calon terdakwa gagal naik gunung untuk keenam kalinya :p
Dengan wajah melas andalan Septian, akhirnya hakim memutuskan Ridho (dan Isti) bebas bersyarat :3
Daaaaaannnn... jam 7 berangkaaatt.
Berangkaaat
Sholat dulu sebelumnya di sini
Sarapan dulu :9
Poto di GPO sama terdakwa Ridho
Sang reporter Tresna
Poto di kebun wortel dulu
Step by step to Elevate
Jalan mendaki di mulai dari melewati kebun-kebun hijau nan asri, dan sungai kecil yg bening
Setengah jam kemudian masuk hutan. Suasana yang tadinya cerah, mulai jadi temaram. Jalanannya yang awalnya tangga batu disekat kayu bambu mulai berubah jadi akar-akar pohon. What i was thinking : akar-akar pohon itu seolah terstruktur sedemikian rupa menjadi undakan yang mirip tangga. Seolah akar-akar mereka menyambut kita, mengarahkan kita, dan mendukung penuh kaki kita. Mengajak kita memijaknya tanpa syarat.
Selangkah demi selangkah kita mendaki. Yang awalnya setengah jam sekali istirahat, sekarang menjadi sepuluh menit sekali istirahat. Dan menjadi lima menit sekali...
Mulai dari tape, coki-coki, gula merah, kremes indomie, dan sekilo Cadbury jadi selingan di tengah perjalanan
Sampai pos pertama. Yeay!!! Banyak juga yang istirahat dan poto2. Ada bapak2 yang bawa roti sekarung, ada juga bapak2 yang bawa air termos plus berenteng2 kopi sachet. Rupanya mereka bawa ke atas buat dijual. Aku dengar ada juga yang bawa nasi uduk buat dijual ke atas. Melihat perjuangan mereka mencari rizki, aku pengen teriak : Kalian Luar Biasaaaa
Mendaki lagi. Mendaki lagi. Mendaki lagi. Tidak ada kata lain selain mendaki. Udah beram-jam mendaki tapi kok gak nyampe-nyampe. Tawa renyah, udah ganti menjadi tawa ngos-ngosan. Tapi kata septian, ini belum setengahnya. Whats???!!
Puncak Komaaaa!! Istirahat dulu, poto-poto dulu, makan coki-coki dulu. After this, Nizam Tresna Ridho, didaulat jadi tim pendobrak. Jalan duluan supaya pas udah nyampe, mereka langsung ndiriin tenda. Aku n Septian mengawal yang cewek2
Kabut mulai turun, jalan mendaki makin curam, diselingi pohon tumbang. Mulut mulai keluar asap saat ngomong. Udara mulai dingin, padahal tengah hari. Entah berapa kali aku teriak "Break!!" Bersahut sahutan dengan teriakan "Graveeel!! ... Bravooo!!"
Mulai sering berpapasan dengan pendaki yang udah turun. Macem-macem ucapannya
"Semangat masss"
"Ayo mbaak"
"Ayo, bentar lagi nyampe" --> Palsu.. hosh hosh
"Sekitar sejam lagi" --> Palsu lagi.. huh huh
"Dua belokan lagi kok" --> Dodol, aku juga tau
"Lima belas menit lagi" --> PHP
"Sejam lagi mas" --> gak PHP, tapi berita buruk #plak
"Krincing-krincing" "Eh, mas sapi ganteng" --> Istiq ngigo, wakakakaka
Saat Ziah udah mulai pucet bibirnya. Senyum aja susah. Carrier udah sering jadi sandaran. Coki-coki udah abis selusin, cadbury udah abis 3 kilo. Daaaaann... jalanan mulai mendatar. Pertanda bagus. Makin semangat hosh hosh :D
Pos Satu
Jalan mendakiiiii
Breaaaaakk!!!
Coki cokiiii
Breaaaakkk!!! Click
What a beautiful foggy forrest :)
Me :)
And finallllyyyyyyyy. Setelah 6 jam mendaki, sampai juga kita di surya kencanaaaaaaaaa
Subhanallah, padang rumput yang luas, disertai pohon edelweiss (yang belum berbunga sayangnya) sangat indah. Lelah langsung sirna, berganti senyum penuh tasbih. Terbayar sudah pendakian kita ...
Edelwisssssss
Surya Kencanaaaaaaa
Click click :)
Surya Kencanaaaaaa (lagi)
Batuu, batuuuu... click click
Yeaayyyy
Geng Kerir Merah penguasa perempatan SurKen
Menembus Kabut-Kabut Cinta #tsaaaahh
Kemping sebelum muncak
Perjuangan belum selesai. Sampai di "gerbang" surya kencana, kita masih harus berjalan menyusuri sungai kering untuk mencari ketiga anggota tim pendobrak. Tandanya adalah bendera Forces. Kita harus ke area kemping yang agak jauh dari gerbang, karena di sana ada mata airnya.
Kabut turun dengan cepat. Jarak pandang sekitar 10 m. Kita harus tetep bebaris supaya gak nyasar. Udara makin dingin dibanding sebelumnya. Stelah sejam berjalan menembus kabut cinta #tsaaah akhirnya bendera forces kelihatan. Oiiiiiiiiii.... tendanya manaaa?????
Ternyata tim pendobrak PHP. Tenda belum berdiri, rupanya mereka habis nyampe, poto-poto, sholat, sama sempet2nya tiduran. DUodUol!!
Dengan kelelahan sangat, kita mulai bongkar tas tenda. Dan kita dibuat bingung dengan SOP bikin tendanya. Kayanya bukan orang QA yang bikin. Kita dg sok tau mulai Iket sana, iket sini. Gak berdiri2. Gerimis mulai turun. Kita mulai panik. Tim PHP mulai frustasi. Aku mulai desperate
"Gini bro.." " Eh bukan. Kayanya gini bro" "Eh bro, coba dibalik" Bro.. Bro.. Bro.. Brooojol!!
Aku yang udah desperate, ngeluarin jurus terakhir. Minta bala bantuan!! Aku cari tenda kuning yang udah berdiri, yang mirip punya kita. "Mas, mas. errr minta bantuannya dong pasangin tenda. Tendanya sama kok kaya punya mas"
Sim similikitiiiii.. setengah jam kemudian kedua tenda berdiri. Daannn hujanpun berhenti.. #duengggg
Yasudah lah. Hujan berhenti, saatnya bikin mieeeee..
Daaaann. kita pun habis sholat, masak2. Kali ini yang bertugas masak adalah para master chef pria. Kasian wanita2nya pada kecapean.
Dan kayanya aku yang paling rempong. "Airnya harus mendidih" "Eh, jangan gituuu, kotor" "Parafinnya dihemat yaa"
Maklum, kita pakai air dari sungai kecil yang memisahkan kedua tenda kita. Mata airnya sih jernih. Katanya bisa diminum langsung. Cuman, aku kan belum pernah nyoba, belum ada bukti itu aman. Siapa tahu bisa bikin sakit perut. Maklum, jiwa QC ku udah mendarah daging.
Alhamdulilllah, perut udah keisi, mekipun belum kenyang banget. Tapi nikmat rasanya. Jauh lebih nikmat dibandingkan kalau makan di kosan.
Malam mulai menyapa. Setelah sholat maghrib & isya, dan nyemil2 dikit kita pun tidur. Wajib tidur cepet. Soalnya jam 2 kita akan bangun dan mulai muncak.
Good nite You-niverse Zzzzz....
Benderaaa...
Nyampeeee
Masaaaaakkkk
Sebelum bobo, poto2 dulu..
Brrrrrrrrr
Kita ke sanaaaa
Sungai serba guna :)
We're at the top... (to be continued)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar